Loading...
Valorant
 

Valorant: Polished namun Menuntut, Apakah Layak Menjadi Game Terbesar

Valorant: Polished namun Menuntut, Apakah Layak Menjadi Game Terbesar - Saya sudah curiga dengan Valorant sejak awal. Sebelum game ini diumumkan, setiap informasi kecil tentang Project A (nama kode Riot Games untuk game ini) meningkatkan ekspektasi yang semakin tinggi, mungkin bahkan berlebihan. Pemain profesional Overwatch dan Apex Legends meninggalkan tim dan karier mereka hanya karena desas-desus tentang adanya scene kompetitif Valorant. Meskipun para streamer di Twitch tampaknya sepakat memuji game ini, saya tetap merasa waspada. Mereka sering berubah-ubah, dan saya tidak merasa aneh jika mereka meninggalkan game ini beberapa minggu setelah peluncuran.


Sebagian besar uang yang masuk ke dalam game dan infrastrukturnya seakan-akan lebih berbicara tentang spekulasi, berusaha membangun momentum di luar game itu sendiri, bukan hanya berdasarkan kualitasnya. Meskipun Valorant terasa luar biasa untuk dimainkan , sangat halus dan terpolarisasi dengan baik , saya merasa ada sesuatu yang aneh tentang game ini yang sangat dihargai padahal ia lebih seperti permainan catur atau karya jam tangan mewah. Valorant adalah game tembak-menembak taktis 5v5 dengan tujuan utama mengalahkan tim lawan atau menanam dan menjinakkan bom, dengan round yang berlangsung hingga 13 kemenangan.


Game online ini memiliki kualitas catur karena adanya kemampuan unik tiap karakter (agent) dan berbagai alat yang dapat dibeli. Kemampuan ini memberi banyak aksi lebih dari sekadar berlari dan menembak. Anda bisa membuat dinding, memperlambat musuh, membutakan, atau bahkan mengekspos posisi musuh. Setiap ronde adalah soal kontrol informasi, siapa yang memiliki informasi lebih banyak akan punya keuntungan.


Namun, masalah utama Valorant adalah masalah perilaku buruk yang sering terjadi di obrolan suara dan teks. Meskipun ada sistem pelaporan, hal ini tetap menjadi tantangan, terutama di komunitas besar.


Panjang permainan di Valorant juga menjadi masalah. Meskipun ada mode Spike Rush yang mempersingkat game menjadi lebih cepat, mode ini terasa seperti tiruan yang kurang menarik dari game aslinya. Meskipun saya tidak jago dalam permainan ini, saya menikmati bermain dengan teman-teman, meskipun game ini seringkali dibebani masalah koneksi, yang mengganggu pengalaman bermain.


Secara keseluruhan, saya menyukai Valorant dan mungkin akan terus memainkannya, tapi game ini sangat menuntut pemainnya dan bisa terasa melelahkan, meskipun tampak lebih elegan dan terjaga dibandingkan dengan game tembak-menembak free-to-play lainnya.

Latest Articles

STALKER 2: Ketegangan, Anomali, dan Horor di Zona Eksklusi
Game ini membawa Anda ke dunia keras Zona Chornobyl dengan atmosfer unik, cerita mendalam, dan mekanik survival yang menuntut strategi.
Kisah Fable: Dari Wishworld hingga RPG Legendaris di Xbox
Kisah pengembangan Fable, dari nama aneh hingga crunch, membuktikan inovasi datang dari tantangan besar dan kerja keras luar biasa.
Resident Evil 4 Remake: Aksi dan Ketegangan yang Lebih Hidup di 2023
Remake ini menyempurnakan versi orisinal dengan gameplay dinamis, tantangan baru, dan suasana horor yang lebih intens di pedesaan Spanyol yang menyeramkan.
Aksi Berkualitas Tinggi di Final Fantasy XVI dan Cerita yang Menyentuh Hati
Cerita yang emosional, pertarungan memukau, dan fitur inovatif menjadikan Final Fantasy XVI salah satu game terbaik dari Square Enix.
Hogwarts Legacy: Nostalgia Sihir dengan Kontroversi Seputar JK Rowling
Hogwarts Legacy memenuhi impian penggemar Harry Potter, namun dibayangi kontroversi pandangan JK Rowling dan gameplay yang mulai terasa repetitif.
Crash Bandicoot: Platformer Klasik yang Tetap Menantang dan Seru
Crash Bandicoot menawarkan tantangan platformer yang seru, dengan desain level yang memikat dan meningkatkan keterampilan pemain, tetap relevan meski setelah lebih dari 20 tahun.
Bagaimana Pokemon Membuat Saya Enggan Coba Monster Hunter Now
Monster Hunter Now menawarkan pengalaman menarik, tapi tanpa ikatan emosional dengan monster-monsternya, saya tetap setia pada Pokemon.
Brawl Stars: Game Menantang dengan Beragam Mode dan Pembaruan Rutin
Brawl Stars menawarkan berbagai mode seru, brawler unik, dan pembaruan rutin untuk pengalaman bermain yang selalu segar dan menantang bagi pemain baru dan lama.
Solo Leveling Arise: Seru tapi Terkendala Sistem Gacha dan Repetisi
Solo Leveling Arise menghadirkan cerita autentik dan visual menawan, namun sistem gacha dan pengulangan konten membuat gameplay terasa melelahkan.
Apex Legends: Kerja Sama Tim Tanpa Mikrofon, Tetap Menyenangkan
Tidak butuh mode solo atau Titans, Apex Legends hadir dengan peta keren, gameplay cepat, dan kerja tim solid yang membuatnya berbeda dari battle royale lainnya.
League of Legends: Wild Rift Hadir di Mobile, Akan Rilis di Amerika Utara
League of Legends: Wild Rift hadir di mobile, menghadirkan 70 Champion, durasi game 17 menit, dan pengalaman MOBA terbaik. Rilis Maret 2025 di Amerika Utara.
Masa Depan FPS: Counter-Strike 2 Hadir dengan Fitur dan Visual Realistis
Valve menghadirkan Counter-Strike 2 sebagai langkah besar di dunia FPS dengan visual realistis, mekanisme baru, serta dukungan penuh untuk komunitas modding.

Recommended Website