Perjalanan Psyonix: Dari Modding hingga Mencapai Kesuksesan dengan Rocket League - Psyonix, studio pengembang yang berbasis di San Diego, pertama kali dikenal melalui karya modding yang dilakukan oleh pendirinya, Dave Hagewood. Pada awal 2000-an, Hagewood bekerja pada mod kendaraan untuk Unreal Tournament 2003, yang kemudian membawanya ke Epic Games. Setelah dua tahun bekerja dengan Epic, ia memutuskan untuk mendirikan Psyonix dan mulai bekerja pada proyek game sendiri, dengan fokus pada penggunaan Unreal Engine 3 yang populer.
Ide Dasar dan Kelahiran Battle-Cars
Konsep dasar yang menjadi cikal bakal Rocket League dimulai dengan game kendaraan berbasis pertempuran seperti Twisted Metal. Namun, setelah memasukkan bola ke dalam permainan, tim Psyonix menemukan bahwa elemen sepak bola dengan mobil terbang ini sangat menarik, meskipun game pertama mereka, Supersonic Acrobatic Rocket-Powered Battle-Cars (2008), tidak berhasil besar.
Perubahan dan Penyempurnaan untuk Rocket League
Psyonix kemudian fokus untuk menyempurnakan game tersebut, menyadari bahwa pengembangan lebih lanjut dan pemurnian gameplay sangat penting. Salah satu perubahan utama adalah menurunkan kecepatan permainan agar lebih mudah diakses, menjadikan game ini lebih berbasis tim dan lebih ramah bagi pemain dari berbagai level keterampilan.
Peluncuran Rocket League dan Keberhasilannya
Setelah bertahun-tahun pengembangan dan eksperimen, Rocket League diluncurkan pada Juli 2015 di PC dan PS4. Keputusan untuk merilis game gratis melalui layanan PS+ membantu game ini mendapatkan perhatian besar, dan meskipun server sempat mengalami masalah teknis, komunitas mendukungnya. Keputusan untuk memberikan pembaruan konten secara gratis dan menjual item kosmetik opsional membantu menjaga hubungan baik dengan pemain.
Kesuksesan dan Masa Depan Rocket League
Dengan lebih dari 20 juta pemain, Rocket League terus berkembang. Komunitasnya yang loyal, dukungan terhadap turnamen eSports, dan kemampuannya untuk membuat konten viral di media sosial menjadikannya game yang "lengket" dan terus populer. Psyonix terus mendukung game ini sebagai live game, sambil menjaga inovasi untuk proyek-proyek selanjutnya.