Eksplorasi Bebas dan Aksi Dinamis di Zeta Halo, - Halo Infinite membawa langkah besar dalam evolusi seri ini, memberikan identitas baru dari 343 Industries, pengembang yang melanjutkan warisan Bungie. Meskipun demikian, game ini masih terjebak dengan akar masa lalu di beberapa bagian, terutama karena bug teknis dan fitur yang hilang. Meski ada kekurangan, pengalaman yang ditawarkan sangat menyenangkan, dengan momen-momen epik yang jauh lebih dominan dibandingkan kelemahan kecilnya.
Kisah berlangsung di Zeta Halo, salah satu superweapon berbentuk cincin yang mengalami kerusakan besar. Sebagian besar area kini hancur dan menjadi pusat perhatian faksi musuh baru, Banished. Dengan wilayah yang dihuni oleh musuh, Master Chief memiliki misi untuk merebut kembali markas United Nations Space Command (UNSC). Mekanisme ini memperkenalkan elemen baru berupa pembebasan wilayah, yang memberikan pemain akses ke perlengkapan canggih di pangkalan yang dikuasai.
Infinite memperkenalkan sistem permainan yang lebih lambat dan strategis dibandingkan seri sebelumnya. Pemain dapat menggunakan senjata favorit lebih lama, berkat stasiun amunisi yang memudahkan pengisian ulang. Hal ini berbeda dari seri sebelumnya, yang menuntut improvisasi taktis karena terbatasnya sumber daya.
Penambahan alat permanen seperti Drop Shield, Thruster, dan Threat Sensor memberikan fleksibilitas taktis baru bagi Master Chief. Namun, yang paling mengesankan adalah Grapple, alat yang memungkinkan pemain bergerak cepat, menarik senjata, bahkan menghijack kendaraan. Grapple memberikan sensasi bermain seperti "Spider-Man" dengan kebebasan gerak yang dinamis di medan pertempuran.
Menggunakan Grapple untuk menyerang musuh atau berpindah lokasi dengan cepat menciptakan momen yang mendebarkan. Alat ini menjadi salah satu fitur terbaik dalam Halo Infinite, memadukan kebebasan eksplorasi dengan aksi yang seru. Dari menghadapi Banished hingga menyusun strategi baru, game ini memberikan pengalaman yang segar namun tetap terasa seperti Halo.