Avatar: Frontiers of Pandora Keindahan Pandora Tersaji, Tapi Kurang Mendalam - Avatar: Frontiers of Pandora menawarkan pengalaman tur virtual ke bulan fiksi Pandora yang menakjubkan, berkat dunia terbuka yang luas dan visual yang memukau. Pemain dapat menjelajahi berbagai kawasan, mulai dari hutan lebat hingga padang rumput yang indah, dan pegunungan yang mengintimidasi, baik di darat maupun yang melayang di langit. Namun, meski keindahan lingkungan sangat memukau, terdapat beberapa elemen yang terasa repetitif dan kurang memuaskan. Pangkalan musuh dan fasilitas yang diulang-ulang menjadikan perjalanan sampingan terasa kurang mengasyikkan dibandingkan dengan petualangan besar lainnya, seperti Elden Ring atau dua seri Legend of Zelda terakhir. Meskipun saya menikmati sekitar 25 jam yang saya habiskan melawan invasi manusia yang haus sumber daya, saya merasa bahwa lingkungan Pandora tidak memberikan alasan lebih kuat untuk berjuang selain keindahannya yang tampak di permukaan.
Meski saya lebih terkesan secara teknis oleh dua film Avatar dibandingkan dengan kualitas ceritanya, Frontiers of Pandora tetap setia pada inspirasi filmnya dalam hal ini. Berlatar di benua Frontier Barat yang baru, yang terpisah dari wilayah tempat Jake Sully dan keluarganya beraksi, permainan ini adalah petualangan yang berdiri sendiri dengan hanya sedikit referensi ke peristiwa film. Untungnya, tidak ada sebutan untuk "unobtainium" setidaknya tidak yang saya ingat.
Cerita dalam permainan ini mengikuti formula yang mirip dengan film, di mana RDA (Resource Development Administration) yang kolonial menjadi kekuatan penindas di Frontier Barat, dengan berbagai fasilitas tambangnya. Sebagai pemain, kita berperan sebagai Na'vi yang dibesarkan dalam penangkaran, yang berusaha menyatukan tiga klan Na'vi yang terisolasi dan melawan invasi yang merusak alam Pandora.
Secara umum, saya menikmati peran saya sebagai pejuang ekologis yang memimpin pemberontakan, dan ada beberapa momen emosional yang memberi berat pada konflik. Namun, saya tidak merasa terhubung dengan karakter-karakter dalam permainan ini. Salah satu alasannya adalah banyaknya karakter Na'vi yang penampilannya mirip dan nama-nama mereka terdengar serupa, sehingga sulit untuk membedakan satu dengan yang lainnya. Karakter seperti Eetu dan Etuwa mudah terlupakan, dan hal ini membuat saya kurang terlibat secara emosional dengan cerita, meskipun secara visual Avatar memang sangat memukau.